Translate Your Language Here..

Jumat, 11 Mei 2018

TEORI AKUTANSI DAN METODOLOGINYA


Pendahuluan.

Definisi "teori" yang paling tepat untuk bidang akutansi adalah : "….. seperangkat azaz hipotetis, konseptual dan pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang membentuk suatu kerangka acuan untuk suatu bidang pengetahuan". 1) Dengan demikian teori akutansi dapat diartikan sebagai suatu penalaran logis dalam bentuk seperangkat azas atau prinsip yang (1) merupakan kerangka acuan umum untuk menilai praktek – praktek akutansi dan (2) pedoman bagi pengembangan praktek – praktek dn produser yang baru. Teori akutansi dapat dipergunakan untuk menjelaskan praktek – praktek yang sekarang berjalan, akan tetapi tujuan yang terutama dari teori akutansi adalah mengadakan suatu kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek – praktek akutansi yang sehat.

Suatu teori umum yang tunggal untuk akutansi mungkin dapat merupakan suatu tujuan jangka panjang. Akan tetapi karena akutansi sebagai suatu ilmu yang berdasarkan logika dan penelitian empiris masih sangat muda, maka paling banyak yang dapat dicapai pada tingkat ini adalah mengembangkan beberapa teori dan sub teori yang saling melengkapi atau yang saling bersaingan. Per definisi, setiap teori terdiri dari seperangkat pernyataan yang dihubungkan oleh aturan logika atau penalaran deduktif. Pernyataan ini harus meliputi hipotesa yang bisa diuji (atau premise) dan suatu kesimpulan, meskipun satu atau lebih premisedapat didasarkan atas value judgement yang eksplisit. Penguji utama mengenai benar tidaknya suatu teori adalah kemampuannya untuk menjelaskan atau meramalkan. Penjelasan secara abstrak saja biasanya tidak cukup. Penjelasan ini dapat dipergunakan untuk peristiwa di masa yang lalu atau yang masa kini, dan penelitian mengenai ramalan/penjelasan tersebut akan membuktikan apakah teori tersebut mampu meramalkan peristiwa atau keadaan dimasa mendatang.

Minggu, 22 Januari 2017

Syarat pembayaran dalam perdagangan

    Hakikat syarat pembayaranSetelah membahas tentang Jenis transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, pada kesempatan ini akan dibahas materi tentang Syarat pembayaran atau dikenal juga dengan termin pembayaran dapat diartikan sebagai perjanjian antara penjual dan pembeli dalam hal pembayaran utang-piutang dengan tujuan untuk mempercepat proses utang-piutang. Jadi dengan adanya syarat pembayaran ini diharapkan dapat mempercepat penerimaan pelunasan piutang dari pelanggan yang timbul karena adanya penjualan kredit. Disamping untuk mempercepat penerimaan pelunasan piutang dari pelanggan yang timbul karena adanya penjualan kredit keberadaan syarat pembayaran ini juga menjadi cara untuk meningkatkan volume penjualan, karena dengan adanya syarat pembayaran tersebut akan memudahkan dan merangsang konsumen dalam membeli barang yang dijual oleh suatu perusahaan dagang meski uang yang dimiliki belum cukup, karena pembelian dilakukan dengan kredit disertai adanya potongan harga yang diberikan penjual. Dengan meningkatnya volume penjualan maka diharapkan laba perusahaan akan meningkat. 

Sabtu, 05 November 2016

Khakikat Jurnal Khusus dalam Siklus akuntansi

Dalam postingan sebelumnya telah dibahas tentang Jurnal umum, dimana jurnal umum merupakan hal yang sangat penting dalam rangkaian siklus akuntansi. Mengapa dikatakan sangat penting karena jika pencatatan awal terhadap transaksi keuangan perusahaan yaitu pencatatan dalama jurnal umum tidak dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur akuntansi maka siklus berikutnya yaitu pempostingan ke dalam buku besar hingga menghasilkan informasi keuangan salah satunya laporan keuangan akan keliru, akibat kekeliruan ini maka kebijakan yang terkait dengan informasi keuangan tersebut akan menyesatkan. Mengingat tingkat kepentingan terhadap kedudukan jurnal umum tersebut maka penting bagi kita untuk memahaminya dengan baik. Sebenarnya dengan melakukan pencatatan menggunakan jurnal umum sudah memadai namun jika terdapat banyak sekali jenis dan frekuensi transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan, maka pencatatan dengan jurnal umum tidak efisien lagi, sehingga diperlukan pencatatan dengan menggunakan Jurnal Khusus

Sabtu, 22 Oktober 2016

Penyusunan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan sebagai tempat pencatatan transaksi keuangan berdasarkan kelompok transaksi yang sejenis. Seperti yang telah dibahas dalam postingan Khakikat Jurnal Khusus dalam akuntansi bahwa jurnal khusus menjadi strategi pencatatan yang dipilih perusahaan atau organisasi ekonomi tertentu karena dengan jurnal khusus pencatatan yang dilakukan akan lebih efektif ketika perusahaan tersebut dihadapkan pada jumlah transaksi keuangan yang banyak namun transaksi-teransaksi tersebut masih sejenis. Dalam pembahasan ini penulis akan membahas proses pencatatan jurnal khusus pada perusahaan dagang, metode yang digunakan dalam pembahasan ini bersifat praktik.

Selasa, 30 Agustus 2016

Makna dan Tujuan Rekapitulasi Jurnal khusus

Setelah mencatat transaksi keuangan ke dalam jurnal khusus, maka perusahaan dapat melakukan rekapitulasi jurnal khusus. Rekapitulasi jurnal khusus merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah terjadi keseimbangan atau tidak antara debet dan kredit dalam jurnal khusus yang disusun. Apabila terjadi keseimbangan atau adanya saldo yang sama antara saldo dalam posisi debet dan saldo dalam posisi kredit dalam rekapitulasi maka dapat disimpulkan bahwa jurnal khusus yang disusun telah benar dan dapat diposting ke dalam buku besar, namun apabila terdapat ketidakseimbangan atau terdapat perbedaan antara saldo debet dan kredit setelah disusun rekapitulasi maka disimpulkan bahwa jurnal khusus yang disusun masih salah dan perlu dilakukan koreksi atau pembenaran sebelum diposting ke buku besar.

Rabu, 24 Februari 2016

Proses Posting Buku Besar pada Perusahaan Dagang

Dalam Akuntansi terdapat dua jenis Buku besar, yaitu Buku besar utama atau general ledger dan buku besar pembantu. Buku besar utama merupakan buku besar yang berisi tentang kumpulan dari beberapa akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri. Sedangkan buku besar pembantu adalah buku besar yang dibuat untuk mempermudah dalam merinci informasi yang terdapat dalam salah satu akun buku besar utama. Untuk lebih jelas tentang buku besar pembantu dapat anda baca dalam postingan Hakikat dan fungsi buku besar pembantu.

Sabtu, 13 Februari 2016

Khakikat Buku Besar Pembantu

Buku besar pembantu dapat diartikan sebagai buku besar yang disusun untuk membantu merinci Akun piutang, utang dan persediaan barang dagangan yang terdapat pada buku besar utama. Pencatatan ke dalam buku besar pembantu berdasarkan data dalam jurnal khusus yang bersangkutan atau langsung dari bukti transaksi, apabila pencatatan dilakukan berdasarkan bukti transaksi, maka saat terjadi transaksi keuangan yang melibatkan akun piutang, utang atau persediaan dilakukan pencatatan ke dalam buku besar pembantu. Transaksi yang melibatkan munculnya,bertambah atau berkurannya piutang, utang atau persediaan barang antara lain pembelian barang dagangan secara kredit, penjualan barang dagangan secara kredit dan sebagainya.
Buku besar pembantu mempunyai 3 (tiga) jenis yaitu buku besar pembantu piutang, buku besar pembantu utang dan buku besar pembantu persediaan barang dagangan. Secara lebih detail berikut ini dijelaskan tentang jenis buku besar pembantu.