Aktiva tetap mempunyai nilai yang semakin berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya, misalnya usahawan membeli sebuah mesin untuk operasional usahanya dengan harga Rp 10.000.000 setelah lima tahun ke depan nilai mesin tersebut bukan Rp 10.000.000 lagi tetapi nilainya sudah semakin rendah misalnya menjadi Rp 6000.000.
Dengan demikian nilai aktiva tetap akan menjadi turun apabila sudah dipakai atau digunakan dalam periode tertentu, Namun ada aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan semakin tinggi nilainya yaitu aktiva tetap tanah. Aktiva tetap dalam bentuk sebidang tanah nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu.
Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal adanya penyusutan aktiva tetap. Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu aktiva tetap karena adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut. Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi dari suatu aktiva tetap dikenal beberapa metode antara lain metode garis lurus, metode jumah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil produksi.